Lombok Timur (13 Juli 2022) -- BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (Stamet ZAM) menggelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) tahun 2022, Senin (13/6/2022). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Balai Pelabuhan Perikanan Labuhan Lombok, Lombok Timur dan diikuti oleh sekitar 100 orang nelayan yang ada disekitar Pelabuhan Labuhan Lombok. Dari 100 orang nelayan tersebut, 75 orang di antaranya berasal dari nelayan Labuhan Lombok. Dan sisanya sekitar 25 orang berasal dari nelayan disekitar ( Labuhan Haji dan Keruak ). Kepala Stamet ZAM, Cucu Kusmayancu dalam sambutannya mengatakan, “Pelaksanaan kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan ini diharapkan supaya para nelayan dan pemangku kepentingan dapat memahami informasi cuaca yang dibutuhkan untuk menunjang keselamatan berlayar, sehingga harapannya dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan.†“Semoga kegiatan SLCN ini dapat dimanfaatkan dan berguna untuk kegiatan kelautan para nelayan dalam penangkapan ikan. Dan peningkatan ekonomi seluruh sendi masyarakat pada Umumnya.†Imbuhnya. Senada dengan itu, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG menginfokan “Sejak tahun 2016, BMKG telah berupaya dekat dengan masyarakat untuk meningkatkan pemahaman kepada para nelayan dan penyuluh perikanan terkait informasi Cuaca/Iklim dan pemanfaatannya melalui kegiatan SLCN ini. Sehingga pada tahun ini, akan kami laksanakan di 38 lokasi di seluruh Indonesia, salah satunya Nusa Tenggara Barat ini. Total sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2016 s/d 2022 telah diselenggarakan 128 lokasi SLCN di seluruh Indonesia. Dan tahun 2023 mendatang, kami rencanakan Kegiatan SLCN di 38 lokasi. Upaya tersebut sebagai bagian untuk mendukung kegiatan pemerintah dalam hal ketahanan pangan serta Nawacita pembangunan di bidang maritim/kelautan.†Imbuhnya. Pembukaan juga dilakukan secara online melalui Zoom Metting oleh Deputi Bidang Meteorologi, Bapak Guswanto dalam sambutannya “NTB merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang berlimpah akan sumberdaya perikanan dan kelautannya. Potensi sumberdaya perikanan dan kelautan di NTB ini banyak dimanfaatkan baik untuk perikanan tangkap, perikanan budidaya, tambak garam, konservasi maupun wisata bahari. Pemanfaatan sumber daya perikanan laut di NTB telah dimanfaatkan oleh nelayan lokal dan diperdagangkan untuk sumber pendapatan ekonomi masyarakat dan penerimaan daerah. Hal ini tentunya memicu intensitas pemanfaatan sumber daya perikanan yang semakin meningkat. Selain itu wilayah perairan NTB juga sering terjadi cuaca ekstrim berupa gelombang tinggi dan angin kecang yang tentunya sangat berbahaya bagi keselamatan nelayan kita†Tuturnya. Tidak kalah pentingnya, semua peserta tetap menjaga kesehatan sebaik mungkin, pandemi COVID-19 masih belum berakhir, kegiatan ini tetap mentaati protokol kesehatan serta selalu menjaga kebersihan, sehingga kita semua dapat mengikuti Sekolah Lapang Cuaca Nelayan ini dengan baik hingga selesai nanti. Dalam SLCN ini juga hadiri oleh Komisi V DPR RI, Kepala Balai Pelabuhan Perikanan Labuhan Lombok, Kepala Dinas Perikanan, Kepala Biro Antara NTB, BPBD, DKP, Kepala Karantina Kesehatan, Kepala Pencarian dan Pertolongan kelas A Mataram (BASARNAS), Polairud, Dinas Pos AL, Akademi Ilmu Pelayaran dan Polsek Lombok Timur. Kemudian hadir juga Kepala Stamet Kelas I Lombok Barat, Kepala BMKG Sumbawa serta Kepala Stamet M. Salahuddin Bima. Tak Lupa juga Kades dan juga Kadus turut hadir dalam acara SLCN hari ini.